JAKARTA-Perekonomian Indonesia di tahun 2019 menghadapi tantangan yang cukup berat, baik dari faktor eksternal maupun internal.
Dampak dari perlambatan ekonomi global dan ekonomi di banyak negara di dunia, juga berimbas pada laju investasi, kegiatan ekspor dan impor, serta aktivitas dunia usaha di dalam negeri.
“Pemerintah melakukan langkah-langkah nyata dengan menggunakan instrumen fiskal, serta kebijakan di sektor riil, yang didukung dengan relaksasi kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI),” ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Menurutnya, sinergi yang kuat antara institusi kebijakan moneter dan fiskal mampu meminimalisasi dampak risiko global terhadap perekonomian nasional, sehingga stabilitas ekonomi makro di dalam negeri tetap terjaga, untuk mempertahankan momentum pertumbuhan dan pembangunan nasional di tahun 2019.
“Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai triwulan III tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,04% (c-to-c) serta langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah dan BI, outlook perekonomian nasional dalam keseluruhan tahun 2019 diproyeksikan dapat tumbuh mencapai 5,05%,” tuturnya.
Komentari tentang post ini