Dengan demikian, Wahyu yang aktif mendampingi para pasien kanker dari kalangan tidak mampu itu, mengungkapkan terhambatnya pembangunan rumah singgah tersebut disebabkan oleh ulah oknum-oknum yang menginginkan uang untuk pribadi mereka sendiri, yang akhirnya mengakibatkan terlantarnya pasien-pasien kanker. Mengingat, rumah singgah yang ingin dibangun YPK itu tujuannya untuk menampung pasien kanker tak mampu yang berasal dari berbagai daerah tapi kesulitan rumah tinggal selama berobat di rumah sakit di Jakarta. “Jadi, ada tiga persoalan yang kami hadapi saat ini, yaitu kontraktor tidak mengembalikan seluruh uang yayasan, serta oknum pemerintah yang menghambat pembangunan rumah singgah ketika permintaan uang Rp 200 juta tidak dipenuhi. Selain itu, ada LSM dan sejumlah oknum wartawan yang berusaha memeras kami,” ujar Wahyu Dramastuti.