JAKARTA-Kendati industri kredit kepemilikan rumah (KPR) mengalami pertumbuhan negatif, namun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan bahwa pertumbuhan KPR BNI di Kuartal II-2020 mencapai 5,6 persen (year-on-year) dengan portofolio sebesar Rp44,8 triliun.
“Industri KPR nasional per April 2020 bertumbuh 5,39 persen (y-o-y) atau menurun dibandingkan dengan pertumbuhan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 13,75 persen,” kata Direktur Bisnis Konsumer BBNI, Corina Karnalies dalam diskusi virtual bertajuk “Media Update & Apprrciation Day 2020” di Jakarta, Kamis (23/7).
Bahkan, ujar Corina, saat pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada awal Maret 2020, pertumbuhan industri KPR pada April 2020 mengalami penurunan 0,13 persen (month-to-date).
“Tetapi, pertumbuhan KPR BNI di Kuartal II-2020 bertumbuh 5,6 persen, dengan portofolio mencapai Rp44,8 triliun. Market share kami sebesar 9 persen di industri,” ucapnya.
Menurutnya, pertumbuhan harga properti di pasar primer pada Kuartal I-2020 tercatat masih mengalami perlambatan, tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang menurun 1,68 persen, dibandingkan dengan Kuartal IV-2019 yang tercatat minus 1,77 persen.
Komentari tentang post ini