Jalan tol akan macet kembali, dan harganya tetap akan naik secara periodik. Lalu dimana layanan optimal itu?
Apalagi sekarang di tengah keadaa utang BUMN menggunung, BUMN sebagai penyedia layanan publik paling utama dan paling luas tersandera.
Utang Pertamina besar, utang PLN besar, utang BUMN Karya juga sangat besar. Pada saat yang sama utang pemerintah juga menggunung. Sementara BUMN menjadi salah satu tumpuan penerimaan negara.
Dapat dipastikan bahwa semua layanan publik akan memburuk, listrik, BBM, telekomunikasi, jalan Tol, transportasi, akan berkurang kemampuan layanannya.
Sisi lain semua beban biaya layanan publik akan ditumpuk dipundak masyarakat. Namun hak masyarakat mendapatkan informasi yang benar atas layanan publik akan makin memburuk, pemerintah dan peyedia layanan makin tertutup atau tidak transparan.
Lalu kemana rakyat bertanya? Pada rumput yang bergoyang.
Penulis adalah Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) di Jakarta
Komentari tentang post ini