JAKARTA-Menjaga kesehatan dan kelestarian Bumi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata.
Kolaborasi seluruh pihak diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
Beragam kisah sukses dalam tingkat tapak menjadi bukti bahwa kerja sama bisa menghasilkan.
Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) memberi ruang pada kehadiran organisasi non-pemerintah untuk terlibat aktif, menghadiri sesi, dan bertukar pandangan dengan peserta lain, termasuk delegasi, pada setiap agenda pertemuan formal tahunan.
UNFCCC menggarisbawahi kehadiran lembaga swadaya masyarakat (LSM), koalisi masyarakat sipil, hingga kelompok masyarakat adat dan lokal penting untuk mendukung proses berbagi pengalaman, keahlian, wawasan, dan bahkan pendekatan baru sebagai tindak lanjut atas implementasi upaya penanggulangan krisis iklim yang inklusif dan kolaboratif.
Oleh karenanya, keterlibatan Non-Party Stakeholders (NPS) termuat dalam Lima-Paris Action Agenda dalam Conference of Parties ke-20 (COP20) di Lima, Peru, tahun 2014.
Komentari tentang post ini