JAKARTA – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengharapkan semua lembaga keuangan dan lembaga yang memiliki jaringan kantor ke seluruh Indonesia, seperti PT Pos Indonesia (Persero) agar menjadi agen penjual produk reksadana.
Menurut KSEI, jika PT Pos dilibatkan, dari aspek infrastruktur, KSEI sendiri mengakui sangat siap dengan melibatkan PT Pos.
Apalagi berdasar Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membolehkan lembaga mana saja untuk menjadi agen penjual reksadana.
“Nantinya di 2016 kami harapkan PT Pos bisa bergabung, sehingga bisa terhubung dengan sistem infrastruktur KSEI,” tutur Direktur Utama KSEI, Margeret M Tang di Gedung BEI, Selasa (23/12).
Perluasan penjualan reksadana melalui Kantor Pos ini, harap dia, bisa menjadi salah satu basis percepatan mencetak investor baru.
Apalagi memang jumlah investor pasar modal sangat sedikit, sebanyak 430 ribu investor, jika melihat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta.
Selanjutnya, kata dia, KSEI juga berupaya mendekatkan akses masyarakat ke pasar modal.
Langkah ini dilakukan melalui kemudahan pembelian reksadana di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di 2016.
“Saat ini ATM hanya bisa melayani cek saldo dan mutasi,” tegasnya.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya terus meng-uprgrade sistem infrastruktur reksadana agar lebih efektif dan efisien bagi calon investor.
“Karena, kami bersama SRO lainnya beserta OJK fokus meningkatkan jumlah investor. Kami akan bereskan dahulu di dalamnya,” ucap dia.
Dia menambahkan, pengembangan sistem infrastruktur tersebut akan menghilangkan mekanisme penjualan reksadana yang selama ini dilakukan secara manual.
Komentari tentang post ini