Ia menjelaskan koordinasi dan sinergi antarinstansi dalam posko tersebut sangat baik, sehingga secara efektif dapat membantu evakuasi wisatawan dan warga.
“Kemarin dengan KM Egon kami bisa angkut 100 orang penumpang, itu bantuan dari Pelni dan Puji Tuhan, alhamdulillah dibantu stakeholder sehingga saat embarkasi kemarin berjalan sangat lancar,” katanya pula.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan BMKG mendukung penuh posko tersebut, karena salah satu tugas dan fungsi BMKG adalah memantau pergerakan abu vulkanik yang akan membahayakan penerbangan serta informasi terkait cuaca dan tinggi gelombang di wilayah perairan.
“Salah satu dukungan BMKG adalah adanya prakiraan cuaca jalur khusus pelabuhan Labuan Bajo-Sape, karena penutupan Bandara Komodo dan bandara lainnya di Flores sebagai dampak lanjutan dari erupsi Gunung Lewotobi laki-laki menjadi perhatian penuh dari pimpinan BMKG di pusat,” katanya.
Berdasarkan Data RGB citra satelit pada pukul 14.00 Wita menunjukkan saat ini sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak berada di ruang udara Manggarai Barat.
Komentari tentang post ini