JAKARTA-Koalisi masyarakat sipil Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera menyelamatkan perekonomian Indonesia dari dampak krisis ekonomi global dengan tidak mengikatkan komitmen yang merugikan dan memperparah ekonomi nasional dalam forum APEC Oktober ini. Hal ini karena KTT APEC yang berlangsung 1-8 September 2013 di Nusa Dua, Bali lebih banyak mendorong kepentingan ekonomi Negara-negara industri melalui 3 agenda yang diusung, yaitu agenda pertumbuhan dunia, agenda konektivitas, dan agenda Bogor goals yang mendorong liberalisasi perdagangan. Agenda Bogor menjadi dasar bahwa investasi dan perdagangan merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi kawasan untuk seluruh Negara anggota APEC. “Kami minta, Presiden Indonesia untuk tidak menjadikan agenda konektivitas APEC sebagai ajang menambah utang Negara dan pengambil-alihan sumber-sumber daya ekonomi rakyat ke tangan korporasi swasta,” ujar Direktur Eksekutif Institute Global Justrice (IGJ), M. Riza Damanik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (7/10).