JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) selama tiga bulan pertama tahun ini hanya mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 1 persen (year-on-year) menjadi Rp5,4 triliun.
Mengacu pada laporan keuangan BBNI untuk periode berakhir 31 Maret 2024 yang dikutip Senin (28/4), bank BUMN ini membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp9,8 triliun atau mengalami kenaikan 4,7 persen dibandingkan Kuartal I-2024 yang sebesar Rp9,4 triliun.
Hingga akhir Maret 2025, total penyaluran kredit BBNI sebesar Rp765 triliun atau bertumbuh 10,1 persen (y-o-y).
Berdasarkan siaran pers BNI yang dilansir hari ini, pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh segmen korporasi yang meningkat 16 persen (y-o-y) menjadi Rp433,4 triliun.
“Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat, serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Direktur BBNI, Hussein Paolo Kartadjoemena.
Pada sisi kualitas aset, ujar Paolo, rasio kredit bermasalah (NPL) gross BBNI per Kuartal I-2025 mencapai 2 persen atau tidak mengalami perbaikan dibandingkan Kuartal I-2024 yang juga sebesar 2 persen.
Adapun loan at risk mengalami penurunan menjadi 10,9 persen dari posisi per Kuartal I-2024 yang sebesar 13,3 persen.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
WA Channel
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.













