JAKARTA-Laba PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk mencapai Rp16,16 triliun pada kuartal II-2019. Laba ini tumbuh 8,19 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau melambat dibandingkan pertumbuhan laba konsolidasi periode sama 2018 yang sebesar 11 persen (yoy). “Kenapa laba hanya tumbuh delapan persen , karena kami kebebanan anak perusahaan,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto di Jakarta, Rabu, (14/8/2019).
Menurut Suprjarto, lambannya pertumbuhan laba tersebut karena perseroan perlu menanggung beban dari kinerja anak usaha yang baru saja diakuisisi, PT Danareksa Sekuritas.
BRI resmi memiliki 67 persen saham Danareksa Sekuritas itu per akhir 2018 sejalan dengan target perseroan untuk merambah bisnis perdagangan efek dan penjaminan emisi.
“Dan masalah itu ada di anak perusahaan baru. Banyak masalah di sana. Tapi itu masih dalam perhitungan valuasi saat kita akuisisi mereka,” ujarnya
Suprajarto mengatakan saat ini induk usaha BRI masih “bersih-bersih” kinerja Danareksa Sekuritas. Namun dia menolak secara gamblang untuk merinci masalah yang sedang dialami Danareksa Sekuritas.