JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) selama sembilan bulan pertama tahun ini, membukukan pendapatan usaha senilai Rp9,16 triliun atau anjlok 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp11,45 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan ADHI untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip Selasa (15/10), emiten BUMN Karya ini hanya bisa menekan beban pokok pendapatan sebesar 19,65 persen (year-on-year) menjadi Rp8,3 triliun.
Dengan demikian, laba bruto ADHI selama sembilan bulan pertama di 2024 menjadi Rp863,59 miliar atau mengalami penurunan hingga 22,9 persen dibandingkan dengan laba kotor di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,12 triliun.
Kinerja income statement ADHI hingga Kuartal III-2024 semakin tertekan oleh peningkatan beban usaha sebesar 13,17 persen (y-o-y) menjadi Rp608,15 miliar, sehingga laba usaha selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp255,44 miliar atau ambles 56,14 persen (y-o-y).
Namun, laba sebelum pajak penghasilan ADHI selama sembilan bulan pertama di 2024 tercatat meningkat 10,01 persen menjadi Rp110,04 miliar dari Rp100,03 miliar.
Komentari tentang post ini