JAKARTA-PLN berencana menaikan tarif dasar listrik (TDL) pada Januari 2015.
Namun rencana kenaikan TDL ini mengundang kecurigaan.
“Ketidakefisienan di PLN diduga akibat manajemen yang amburadul. Saya lihat performance PLN ini mirip Garuda,” kata angota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golkar, Lily Asdjudireja di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Menurut politisi senior Partai Golkar, apa yang terjadi di PLN tak jauh beda dengan perusahaan penerbangan Garuda yang dalam satu semester rugi Rp 2,4 triliun.
“Hal itu karena pesawatnya nyewa dengan dolar AS, sementara dolarnya sedang melambung tinggi,’’ ujar Lily.
Lebih jauh Lily menjelaskan listrik yang dijual PLN lebih mahal dari Amerika, Cina dan Vietnam.
Di AS dan China, harga listrik cuma US$8 sen/kWh, sementara di Vietnam US$6,5 sen/kWh. Sedangkan Indonesia mencapai US$9 sen kWh.
“Di Cina, sebenarnya harga listrik US$10 sen/kWh tapi malam hari didiskon 30% sehingga jatuhnya US$8 sen. Jadi harga di China lebih murah dari Indonesia,’’ ungkap dia lagi.
Lily mendesak pemerintah membatalkan rencana menaikan TDL.