JAKARTA – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah bergerak sideways (mendatar) di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS)
“Rupiah dibuka menguat..sejalan dengan tren pelemahan dolar AS setelah ketidakpastian terkait tarif meningkat,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (27/5).
Mengutip Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa diskusi tarif dengan Uni Eropa (UE) takkan membuahkan hasil pada 23 Mei, sehingga merekomendasikan tarif sebesar 50 persen terhadap UE mulai 1 Juni.
Setelah berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Trump kemudian memundurkan jadwal penerapan tarif menjadi pada 9 Juli.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa von der Leyen telah meminta perpanjangan dan bahwa ia mengatakan “pembicaraan akan segera dimulai”.
Ursula menyebut izin untuk penundaan sebagai sebuah hak istimewa.
Menurut Trump, hambatan perdagangan yang kuat, sanksi perusahaan yang tak masuk akal, manipulasi moneter, hingga tuntutan hukum yang tak adil terhadap perusahaan AS dinilai menyebabkan defisit perdagangan dengan Negeri Paman Sam lebih dari 250 juta dolar AS per tahun.