Di sisi lain, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) AMMN meningkat 147% dibandingkan dengan tahun lalu, dengan margin sebesar 59%. Sementara itu, margin laba bersih AMMN melonjak dari 6% menjadi 29%.
Direktur Keuangan AMMN Arief Sidarto menambahkan, kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 21% dan 6% juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan pada sembilan bulan 2024.
Sekedar informasi, produksi konsentrat dari AMMN pada periode sembilan bulan pertama 2024 sebesar 637.106 ton kering atau meningkat 344,241 ton. Adapun rinciannya, produksi tembaga sebesar 335 juta pon dan emas sebanyak 707.930 ons sampai akhir September 2024.
Hingga sembilan bulan pertama 2024, AMMN telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$1,39 miliar atau melonjak 52% dari realisasi periode yang sama sebelumnya. Peningkatan belanja modal ini antara lain oleh ekspansi proyek Smelter dan Precious Metals Refinery sebesar US$106 juta, proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), fasilitas liquefied natural gas (LNG) serta fasilitas transmisi dan distribusi sebesar US$177 juta.
Komentari tentang post ini