JAKARTA-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), BUMN holding industri pertambangan mencatat laba periode berjalan sebesar Rp2,85 triliun per September 2023.
Angka ini tumbuh 8% jika dibandingkan laba ANTM sebesar Rp2,63 triliun di periode yang sama tahun 2022.
Hal itu dikemukakan Nico Kanter, Direktur Utama ANTM dalam Public Expose secara virtual di Jakarta, Kamis (30/11).
Nico mengemukakan, selain itu, ANTM juga mencatatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) hingga September 2023 sebesar Rp5,40 triliun.
Perseroan mencatatkan posisi arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp3,98 triliunper September 2023, tumbuh 93% dibandingkan capaian pada tahun 2022 sebesar Rp2,06 triliun.
Capaian ini memperkokoh struktur keuangan ANTM dengan posisi saldo kas dan setara kas sebesar Rp7,54 triliun, tumbuh 63% dari posisi tahun lalu sebesar Rp4,62 triliun.
Menurut Nico, capaian laba tersebut didukung oleh penjualan bersih ANTM sebesar Rp30,90 triliun.
Kontribusi terbesar berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp26,69 triliun.
Ini setara 86% dari total penjualan bersih ANTM per September 2023.
“Capaian ini sejalan dengan strategi ANTM dalam mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada komoditas utama, yaitu produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit,” katanya.
Nico menjelaskan, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM per September 2023, dengan proporsi 62% terhadap total penjualan, atau sebesar Rp19,29 triliun.
Adapun total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 908 kg (29.193 troy oz.), dengan penjualan logam emas per September 2023 mencapai 19.460 kg (625.654 troy oz.).
Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) per September 2023 tercatat sebesar 33% dari total penjualan ANTM dengan nilai penjualan mencapai Rp10,10 triliun, tumbuh 19% dari capaian periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp8,48 triliun.
Komentari tentang post ini