JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam membukukan laba Rp2,2 triliun (Rp91,60 per saham) pada Januari-September 2024, turun 22,7% jika dibandingkan Rp2,84 triliun (Rp118,54 per saham) pada periode sama 2023.
Penurunan laba di tengah kenaikan penjualan, menurut laporan keuangan ANTM per 30 September 2024, dikutip Kamis (31/10/2024) disebabkan antara lain, oleh beban pokok penjualan ANTM yang membengkak 57,64% jadi Rp39,09 triliun pada Januari-September 2024, dari Rp24,8 triliun pada Januari-September 2023.
Direktur Utama ANTM Nico Kanter mengatakan, selama sembilan bulan pertama 2024, perseroan masih dihadapkan pada tantangan operasional yang disebabkan oleh kendala perizinan.
Di tengah kondisi yang menantang tersebut, ANTM tetap berhasil mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualannya terutama komoditas nikel, sementara peningkatan permintaan dalam negeri dan keberhasilan strategi pemasaran mendorong penjualan komoditas emas naik signifikan.
Antam mencatat penjualan sebesar Rp43,20 triliun pada Januari-September 2024, naik 40% dari Rp30,89 triliun pada Januari-September 2023. Kontribusi penjualan bersih domestik mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92% dari total penjualan bersih Antam selama sembilan bulan pertama tahun 2024.
Komentari tentang post ini