Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per akhir Kuartal III-2021 yang sebesar Rp187,67 miliar, maka laba periode berjalan yang dibukukan AKRA menjadi Rp836,41 miliar.
Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp796,99 miliar.
Per 30 September 2021, total liabilitas AKRA melonjak menjadi Rp10,34 triliun dari Rp8,13 triliun pada 31 Desember 2020.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Kuartal III-2021 tercatat meningkat menjadi Rp10,97 miliar dari posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar Rp10,56 triliun.
Menurut Direktur AKRA, Termurti Tiban dalam surat perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa lonjakan liabilitas AKRA tersebut dipengaruhi oleh peningkatan utang usaha yang berasal dari pembelian persediaan bahan bakar minyak (BBM).
“Hal ini sejalan dengan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia, dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Termurti dalam surat AKRA kepada OJK tertanggal 26 Oktober 2021.
Komentari tentang post ini