JAKARTA–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membukukan laba bersih sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2023.
Angka ini naik 15% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
“Salah satu penopang laba bersih adalah meningkatnya fee based income,” kata Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Lebih lanjut, Nixon mengatakan bahwa fee based income BTN tumbuh 60,1% year-on-year menjadi Rp3,2 triliun pada 2023.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga terus ditekan.
Pada akhir tahun 2023, BTN berhasil menurunkan NPL menjadi 3,01%.
“Tren NPL yang dulunya kurang lebih 4,8% (di tahun 2019), akhir tahun lalu sudah kita turunkan ke 3,01%. Sudah pasti tahun 2024 ini, kita akan masuk ke area di bawah 3% NPL rasionya,” kata Nixon.
Selain itu, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan.
BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun sepanjang tahun 2023 atau naik 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp298,28 triliun.
Komentari tentang post ini