KPR yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tercatat bertumbuh 8,2 persen (y-o-y) menjadi Rp97,5 triliun.
Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8 persen (y-o-y) menjadi Rp195,8 triliun.
Sedangkan, kredit kendaraan bermotor (KKB) terkoreksi 2,4 persen (y-o-y) menjadi Rp36 triliun dan saldo outstanding kartu kredit bertumbuh 5,2 persen (y-o-y) menjadi Rp11,8 triliun.
Total portofolio kredit konsumer meningkat 5,1 persen (y-o-y) menjadi Rp148,4 triliun.
Secara keseluruhan, total kredit BBCA meningkat 8,2% YoY menjadi Rp637 triliun per Desember 2021 atau lebih tinggi dari target pertumbuhan yang sebesar 6 persen.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Rasio loan at risk (LAR) menurun ke level 14,6 persen di 2021, dibandingkan dengan 18,8 persen pada tahun sebelumnya.
Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga sebesar 2,2 persen yang didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Di sisi pendanaan, CASA bertumbuh 19,1 persen (y-o-y) mencapai Rp767 triliun atau berkontribusi hingga 78,6 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).
Komentari tentang post ini