Selama enam bulan pertama di 2024, CIMB Niaga cuma bisa meraup pendapatan non-operasional (neto) senilai Rp31,9 miliar atau anjlok 69,04 persen (y-o-y), sehingga laba sebelum pajak di Semester I-2024 menjadi Rp4,39 triliun atau setara dengan kenaikan 5,78 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Semester I-2024 yang sebesar Rp946,55 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan BNGA menjadi Rp3,44 triliun atau meningkat 5,2 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 sebesar Rp3,41 triliun atau mengalami kenaikan 5,57 persen (y-o-y).
Per 30 Juni 2024, total kredit yang sudah disalurkan BNGA sebesar Rp207,48 triliun atau bertumbuh tipis 0,76 persen dibandingkan per 31 Desember 2023 yang senilai Rp205,92 triliun.
Maka, total aset CIMB Niaga hingga akhir Semester I-2024 menjadi Rp346,69 triliun atau meningkat 3,68 persen (year-to-date).
Sementara itu, jumlah simpanan nasabah hingga akhir Juni 2024 tercatat Rp249,84 triliun atau bertumbuh 5,93 persen (y-t-d), sehingga total liabilitas BNGA sampai akhir Semester I-2024 menjadi Rp296,96 triliun atau meningkat 4,19 persen dari posisi per akhir Desember 2023 yang sebesar Rp285,03 triliun.
Komentari tentang post ini