Dino menambahkan, dari sisi pembiayaan itu pertumbuhannya ternyata masih lebih tinggi dari pertumbuhan industri, yakni mencapai 23 persen. Sementara untuk pertumbuhan pembiayaan industri Cuma mencapai 4,6 persen hingga Juni 2015 lalu. “Melambatnya pertumbuhan pembiayaan industri perbankan syariah disebabkan oleh beberapa bank syariah besar yang tengah terfokus pada perbaikan kualitas pembiayaan dan recovery dibandingkan ekspansi bisnis. Hingga akhir tahun kinerja BNI Syariah akan lebih bagus dari industri,” ungkap dia.
Dengan kinerja yang positif itu, ternyata juga disokong oleh angka kredit macet alias non performing financing (NPF) gross yang hingga September lalu mencapai 2,54 persen lebih rendah dari industri yang mencapai 4,76 persen. “Karena pertumbuhan pembiayaan kita tetap dilakukan dengan hati-hati agar kualitas pembiayaan dapat tetap terjaga dengan baik,” pungkas dia. (TMY)
Komentari tentang post ini