JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melaporkan, sepanjang 2024 perseroan mampu membukukan laba bersih Rp7,01 triliun atau melonjak 22,98 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan BRIS untuk periode berakhir 31 Desember 2024 yang dikutip Kamis (6/2), bank di bawah kendali BMRI ini mencatatkan pendapatan pengelolaan dana sebesar Rp25,3 triliun atau meningkat 13,71 persen (y-o-y).
Namun di tengah peningkatan pendapatan tersebut, jumlah hak pihak ketiga bagi hasil di 2024 membengkak 31,72 persen (y-o-y), sehingga hak bagi hasil BRIS hanya senilai Rp17,41 triliun atau bertumbuh terbatas 7,07 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba usaha BRIS di 2024 tercatat Rp9,28 triliun atau melompat 22,27 persen (y-o-y). Lompatan laba usaha ini terutama disebabkan oleh beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) hanya Rp1,89 triliun atau lebih rendah 27,86 persen (y-o-y).
Pada sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BRIS hingga akhir 2024 tercatat Rp277,49 triliun atau meningkat single digit 9,05 persen (y-o-y).