Dengan demikian, laba usaha selama enam bulan pertama tahun ini menjadi Rp1,62 triliun atau merosot 6,36 persen (y-o-y).
Bahkan, laba sebelum pajak yang dicatatkan MAPI di Semester I-2024 hanya senilai Rp1,35 triliun atau anjlok 15,6 persen (y-o-y), terutama disebabkan peningkatan beban keuangan yang mencapai 57,38 persen (y-o-y) menjadi Rp323,11 miliar.
Ditambah lagi dengan adanya rugi selisih kurs (neto) di Semester I-2024 yang sebesar Rp39,78 miliar atau membengkak 256,77 persen dibandingkan rugi kurs di Semester I-2023 yang senilai Rp11,15 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di paruh pertama tahun ini yang sebesar Rp276,04 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan MAPI menjadi Rp1,07 triliun atau melorot 13 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 senilai Rp889,34 miliar atau merosot 12,4 persen dibandingkan laba bersih di Semester I-2023 yang sebesar Rp1,01 triliun.
Per 30 Juni 2024, jumlah ekuitas MAPI tercatat Rp13,37 triliun atau mengalami kenaikan 7,74 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp12,41 triliun.
Komentari tentang post ini