Agus mengungkapkan, kenaikan pendapatan usaha PTPP ditopang oleh kinerja positif di hampir semua sektor bisnis perseroan.
Dalam laporan keuangan PTPP, sektor konstruksi bertumbuh 36 persen (y-o-y), EPC sebesar 26 persen dan properti sebesar 37 persen.
Sedangkan, kontribusi pendapatan usaha yang sebesar Rp4,28 triliun tersebut berasal dari PTPP sebagai induk usaha sebesar 57 persen dan sisanya sebesar 43 persen dari anak-anak usaha perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan PTPP di Kuartal I-2022, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp53,42 miliar atau bertumbuh 13,44 persen (y-o-y).
Namun, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya senilai Rp28,18 miliar.
Pada Kuartal I-2022, laba bersih PTPP sebesar Rp38,27 miliar.
Per 31 Maret 2022, total liabilitas PTPP tercatat meningkat menjadi Rp42,15 triliun dari Rp41,24 triliun pada 31 Desember 2021.
Sedangkan, total ekuitas per akhir Maret 2022 tercatat senilai Rp14,45 triliun atau hanya meningkat 0,84 persen dibanding posisi per akhir Desember 2021.
Komentari tentang post ini