“Sejalan dengan strategi tersebut, dalam pengembangan bisnis, Tugu Insurance terus berupaya menyediakan layanan asuransi dan penetrasi pasar ke segmen yang lebih luas, serta melakukan inovasi produk dan jalur distribusi yang lebih efektif. Perusahaan juga terus membangun dan mengembangkan bisnis non-captive, serta melakukan ekspansi pada bisnis reasuransi,” papar Tatang.
Manajemen TUGU menyebutkan, pada periode yang berakhir 30 September 2024, Tugu Insurance melakukan upaya pengembangan bisnis di segmen non-captive, khususnya untuk bisnis BUMN yang mencatatkan premi bruto sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat 107 persen (y-o-y).
Sementara itu, untuk premi bruto non-captive bisnis lainnya tercatat sebesar Rp4,1 triliun atau meningkat sebesar 15 persen (y-o-y). Untuk captive bisnis Pertamina Group, premi bruto tercatat sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 15 persen (y-o-y).
Dengan perolehan premi bruto tersebut, secara total premi bruto yang dimiliki TUGU hingga September 2024 tercatat Rp6,8 triliun atau meningkat 26% (y-o-y).
Komentari tentang post ini