Di tengah peningkatan penjualan tersebut, ZYRX justru mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 4,74 persen (y-o-y) menjadi Rp42,97 miliar.
Sehingga, laba bruto di Kuartal I-2023 melambung 57,09 persen (y-o-y) menjadi Rp15,96 miliar.
Adapun jumlah laba usaha dalam tiga bulan pertama tahun ini tercatat Rp5,82 miliar atau meningkat 3,74 persen (y-o-y), meski di periode tersebut terjadi peningkatan beban penjualan dan pemasaran sebesar 63,72 persen, beban umum dan administrasi naik 10,82 persen, serta beban operasional lain-lain (neto) melambung 972,21 persen (y-o-y).
Di tengah capaian laba usaha yang masih tercatat bertumbuh itu, pada Kuartal I-2023 ZYRX tercatat mengalami lonjakan beban keuangan sebesar 219,3 persen (y-o-y) menjadi Rp3,64 miliar.
Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp2,24 miliar atau menurun 50 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Kuartal I-2023 yang sebesar Rp515,78 juta, maka laba bersih tahun berjalan yang dibukukan ZYRX menjadi Rp1,72 miliar atau merosot 48,96 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp3,37 miliar.