JAKARTA – PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,91 triliun (Rp152,27 per saham) pada 2024, naik 8,97% jika dibandingkan Rp4,51 triliun (Rp139,73 per saham) pada 2023.
Menurut laporan keuangan ISAT per 31 Desember 2024, dikutip Selasa (11/2/2025), pendapatan bersih ISAT tumbuh 9,09% menjadi Rp55,88 triliun pada 2024, dari Rp51,22 triliun pada tahun 2023.
Kontributor terbesar pendapatan ISAT pada 2024 dari bisnis seluler yakni sebesar Rp47,03 triliun, meningkat 7,51% dari Rp43,74 triliun tahun 2023. Disusul bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) yang melonjak 23,38% menjadi Rp7,98 triliun, dari Rp6,47 triliun pada tahun 2023, lini bisnis komunikasi tetap sebesar Rp864,35 miliar, turun 14,07 % dari Rp1,05 triliun pada 2023.
Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban operasi ISAT yang lebih tinggi dari pendapatan yakni sebesar 10,41% menjadi Rp45,05 triliun dari Rp40,80 triliun pada 2023. Beban terbesar yakni beban penyelenggaraan jasa yakni Rp22,74 triliun, berikut beban penyusutan dan amortisasi Rp15,55 triliun, beban karyawan sebesar Rp3,88 triliun, dan beban umum dan administrasi sebesar Rp888,8 miliar.