JAKARTA-Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) atau Maybank Indonesia mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp2,35 triliun pada 2023.
Angka ini naik 15,4% dari Rp2,04 triliun pada 2022.
Laba setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) naik 18,5% menjadi Rp1,74 triliun dari Rp1,47 triliun.
Hal itu dikemukakan Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Taswin mengemukakan, pendapatan operasional meningkat sehubungan dengan imbal hasil kredit dan komposisi aset yang membaik didukung kinerja pembiayaan ritel serta non-ritel RSME dan Unit Usaha Syariah yang tumbuh positif.
Demikian juga, kondisi perekonomian Indonesia dan daya beli masyarakat yang terus meningkat sepanjang tahun 2023, turut berkontribusi pada peningkatan laba Bank.
Net interest income (NII) naik 3,7% didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik.
Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat 7 bps menjadi 5,0% meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun.
Pendapatan fee-based naik 15,6% menjadi Rp2,03 triliun dari Rp1,76 triliun tahun sebelumnya sehubungan dengan pendapatan fee transaksi Global Markets (GM) yang tumbuh 33,6% menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar.
Komentari tentang post ini