JAKARTA-Pemerintah telah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai kelompok teroris.
Keputusan ini diambil setelah pemerintah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti TNI, Polri, MPR, BIN, Pemerintah Papua, hingga tokoh masyarakat dan tokoh adat Papua,
Namun hingga kini, keputusan pemerintah ini menimbulkan pro dan kontra.
Respon LSM dan tokoh masyarakat menanggapi kebijakan pemerintah terkait penetapan KKB menjadi kelompok teroris beragam.
Salah satunya, Putri kedua, mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.
Menurutnya, polemik kebijakan pemerintah terhadap KKB, jangan sampai menggeser fokus pada upaya mewujudkan masa depan Papua yang sejahtera.
“Pro kontra status KKB di Papua menjadi Kelompok Teroris, tidak boleh menggeser fokus kita pada upaya mewujudkan masa depan Papua yang sejahtera dan mampu mensejahterakan masyarakatnya,” jelasnya.
Yang kontra, berharap istilah Kelompok Teroris bisa ditinjau ulang. Hal ini, bisa dipahami.
Dan selanjutnya mendorong pendekatan kemanusiaan lewat dialog menjadi arus utama.
Komentari tentang post ini