JAKARTA-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan saat ini pemerintah tengah berjuang menerapkan hilirisasi industri.
Meski berbagai tantangan datang namun nilai tambah yang besar bagi ekosistem industri harus terus diperjuangkan.
Salah satu tantangan terbesar adalah gugatan dari World Trade Organization (WTO).
Sebagai informasi, gugatan yang dilayangkan Uni Eropa ke WTO terhadap pemerintah Indonesia adalah kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang diterapkan Indonesia.
Namun, pada Oktober 2022 silam, Indonesia dinyatakan kalah dalam gugatan tersebut dan saat ini tengah proses banding.
“Yang kita inginkan adalah nilai tambah meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat oleh WTO, tetap akan terus. Jangan sekali-kali, kita belok, kita takut karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali,” tegas Kepala Negara saat menghadiri Pelantikan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Masa Bakti Tahun 2022-2025 di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jakarta pada Senin (20/02/2023).
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa sebagai pengusaha muda yang sudah terbiasa menghadapi rintangan, maka akan terbentuk pribadi yang tangguh, adaptif, dan terbiasa learning by doing.
Karakter seperti itu yang sangat dibutuhkan saat ini.
”Semuanya terdisrupsi semuanya, sehingga yang penting adalah street smart bukan book smart dan itu ada di HIPMI. Pengalaman lapangan, pengalaman jalanan itu ada di HIPMI,” ujarnya.
Komentari tentang post ini