Sahm rule adalah indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi awal dari resesi ekonomi berdasarkan kenaikan tingkat pengangguran.
Indikator Sahm terpicu di bulan Juli, mencapai level 0,53 poin persentase, setelah tingkat pengangguran AS melonjak ke level 4,3%, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021, dan ini menjadi perhatian pasar yang khawatir terhadap risiko resesi.
Meskipun demikian, yang perlu diperhatikan adalah penyebab naiknya tingkat pengangguran.
Pada kondisi resesi, tingkat pengangguran cenderung meningkat karena perusahaan mengurangi jumlah pegawai untuk efisiensi.
Namun kondisi saat ini, kenaikan pengangguran lebih disebabkan oleh meningkatnya angkatan kerja (labor force participation naik), sementara tingkat PHK di AS masih rendah.
Oleh karena itu kami memandang terpicunya Sahm rule saat ini bersifat semu. Selain itu, berdasarkan konsensus Bloomberg, probabilitas resesi AS 12-bulan ke depan di level 30%, turun dari probabilitas 50% di awal tahun.
Apakah ada potensi Bank Indonesia memangkas suku bunga lebih dulu dari The Fed, mengingat Rupiah sudah menguat dan inflasi domestik rendah?
Di rapat BI bulan Agustus BI menegaskan fokus kebijakan di triwulan 3 adalah untuk memperkuat stabilisasi Rupiah, sementara pemangkasan suku bunga baru berpotensi terjadi di triwulan 4. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa BI belum akan bergerak di bulan September mendatang, menantikan pergerakan The Fed.