Hanya ini cara yang tersisa bagi Presiden Jokowi agar tidak masuk dalam game over.
Kesempatan membakar minyak, gas dan batubara dilubang lubang tambang, di mulut tambang.
Pembangkit listrik dilubang lubang tambang masih di toleransi, asal jauh dari pusat pusat kota, terisolasi dari kebutuhan penggunaan elektromahnetik secara massal.
Jadi ini ada sisa waktu bagi Pertamina dan PLN unruk melebur dan mengambil langkah maju dengan cepat. Listrik akan menjadi muara dari energi. PLN menjadi ujung tombak menghasilkan listrik dan hingga menjualnya.
Pertamina mengkontribusikan bahan bakar dalam sisa waktu yang ditetapkan oleh dunia mencapai zero emisi.
Setelah itu kita akan menghadapi gelombang baru, zaman baru, electricity, elektromahnetik, digitalisasi, jaman transparansi, hasil perubahan cepat, keras dalam sistem keuangan global.
Penulis adalah Pengamat Ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) di Jakarta
Komentari tentang post ini