TANGERANG-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lalai dalam mitigasi bencana. Terbukti, dua pelajar menjadi korban atas insiden banjir kemarin.
“Dua anak pelajar yang terseret arus karena bermain di aliran kali yang sedang meluap merupakan korban dari kelalaian BPBD Tangsel, dalam memitigasi bencana. Bahwa terseretnya dua anak itu dan ditemukan meninggal, itu takdir Tuhan, adalah hal yang berbeda,” ungkap Ketua LBH Keadilan, Hamim Jauzie, Rabu (26/2/2020).
Dengan tegas dia menyatakan, Katana (Keluarga Tangguh Bencana) yang menjadi program nasional, yang seharusnya dapat diimplementasikan di masyarakat rawan bencana dengan baik. Apalagi, kawasan Pondok Maharta, merupakan kawasan langganan Banjir di Tangerang Selatan.
“Apakah BPBD Tangsel, telah bekerja mensosialisasikan ini. Kalau Katana berjalan, seharusnya tidak ada anak-anak bermain air di lokasi yang arusnya sedang deras dan ketinggiannya terus bertambah,” ungkapnya.
Komentari tentang post ini