Menurut dia, sesungguhnya Katana program yang sangat baik dalam memitigasi bencana. Mengingat menurut penelitian, pada saat bencana, keluarga dapat menyelamatkan diri sampai dengan 65 persen.
“Sayangnya, Katana itu belum membumi. Sudah sejauh mana BPBD Tangsel menjalankan program Katana itu. Berapa banyak keluarga yang sudah terdaftar sebagai Katana di BPBD Tangsel,” jelasnya.
Sepanjang pengetahuan LBH keadilan saja, BPBD Tangsel, belum banyak bekerja membumikan Katana. Secara sederhana di RW tempat LBH keadilan berkantor di wilayah, Pamulang, belum pernah ada pelatihan oleh fasilitator Katana.
“Selain pelibatan masyarakat umum, apakah media massa, dunia usaha juga sudah dilibatkan dalam membumikan Katana oleh BPBD. Jika sudah dilibatkan sudah sejauh mana pelibatannya. Jadi hemat saya, program Katana ini tidak atau belum berjalan dengan baik,” tegas Hamim.
Sebelumnya, dua pelajar SMP M. Nazar dan Desta, dikabarkan hilang, terseret arus kali Maharta, saat asik bermain di aliran kali yang sedang meluap dan membuat permukiman warga terendam pada Selasa (25/2/2020) kemarin.
Komentari tentang post ini