JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR, I Nyoman Parta mengaku prihatin dan miris dengan produk baja nasional belum bisa menguasai pasar dalam negeri.
Karena ternyata baja produk impor lebih diminati konsumen Indonesia.
“Aneh, kenapa di toko-toko atau depo-depo bangunan, nyaris semuanya dipenuhi oleh baja-baja dari China. Konsumen beralasan bahwa baja produk China lebih murah,” katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel, terkait Pembahasan Mengenai Industri Baja Nasional, di ruang Komisi VI DPR, Senin, (11/4/2022).
Oleh karena itu, Anggota Fraksi PDIP ini meragukan produksi baja nasional sebesar 10 juta ton/tahun ini akan mampu melawan harga baja produk China.
“Apakah bisa berkompetisi untuk menyaigni harga baja China. Jangan-jangan memang harga baja dalam negeri dibuat sedemikiman rupa agak mahal,”ujarnya.
Lebih jauh Parta mengusulkan karena industri baja ini berkaitan dengan Kementerian perindustrian, maka sebaiknya ada dalam rapat gabungan perlu melibatkan Kemenperin.
Komentari tentang post ini