Dia mengaku, ada sejumlah pekerjaan rumah pemerintah mengenai cyber security ini. Salah satu yang paling penting adalah kesamaan visi antara satu lembaga pemerintahan dan lembaga yang lain.
Selain itu, management infrastruktur belum terintegrasi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Kesiapan SDM di era kreatif ini kebutuhan mutlak. Seskab menunjuk contoh dari era kreatif ini adalah adanya inovasi mengenai gojek. Taksi dengan menggunakan motor.
“Ini inovasi yang sangat baik untuk saat ini,” tutur Seskab.
Sementara itu, terkait dengan keberadaan Badan Cyber Nasional (BCN), Seskab menjelaskan, bahwa badan ini akan bertugas memproteksi 5 sektor.
Kelima sektor itu yakni melaksanakan kebijakan penanggulangan, ancaman, insiden, pengendalian terhadap keadaan darurat akibat ancaman serangan dan insiden serangan cyber.
“Ke depannya, Indonesia akan menemui banyak tantangan. Untuk itu koorporasi, hukum dan yang lain harus diperkuat,” tukas Seskab.
Sayangnya jelasnya, Indonesia tidak akan pernah siap menghadapi kejahatan cyber, serangan cyber.
Komentari tentang post ini