Per 31 Desember 2020, total liabilitas KINO melambung menjadi Rp2,68 triliun dari Rp1,99 triliun per 31 Desember 2019.
Sedangkan, total ekuitas hingga akhir tahun lalu menurun menjadi Rp2,58 triliun dari posisi per akhir 2019 yang sebesar Rp2,7 triliun.
Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan KINO, Budi Muljono dalam laporan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, kenaikan total liabilitas hingga 34 tersebut disebabkan oleh kenaikan nilai utang bank jangka pendek sebesar Rp471 miliar dan utang jangka panjang Rp223 miliar.
Kemudian, lanjut Budi, peningkatan juga terjadi pada liabilitas sewa jangka pendek dan jangka panjang sebesar Rp67 miliar, namun peningkatan tersebut diimbangi oleh penurunan utang usaha pihak ketiga sebesar Rp87 miliar.
“Manajemen berpendapat bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar, dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja perseroan dan untuk membiayai penambahan kapasitas produksi perseroan,” katanya.