JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak bagus.
Kinerja hulu migas tidak menunjukkan perkembangan kenajuan dan kecenderungannya terus menurun.
Pasalnya, produksi minyak di Indonesia hingga saat ini terus menurun, bahkan terendah sejak 56 tahun.
Di mana, lanjut Mukhtarudin, secara sampai dengan 15 April 2024, produksi minyak di Indonesia, hanya mencapai 576.000 barel per hari.
“Ya saya kira, akibat kinerja buruk SKK Migas ini membuat Indonesia semakin besar bergantung pada impor BBM dari luar negeri. Kinerja hulu migas yang tidak maksimal, terget lifting tidak tercapai, harga miyak mentah dunia naik, dolar naik, akibatnya bisa krisis energi dan beban APBN kita semakin berat”, tegas Mukharudin, Minggub (21/4/2024).
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini menyampaikan demikian menyusul laporan anjloknya pengangkatan (lifting) minyak nasional di tengah ancaman kenaikan harga minyak dunia akibat konflik Timur-tengah yang semakin eskalatif pasca serangan Iran ke Israel pekan lalu.