- Memberi alokasi yang lebih besar untuk saham dibanding obligasi. Pendistribusian vaksin dan pemulihan ekonomi akan terus berlanjut sehingga ini akan mendorong kinerja saham di atas obligasi. Dari perspektif lintas aset, kami mempertahankan pilihan kami atas ekuitas ketimbang obligasi. 2021 akan menjadi tahun pemulihan bagi ekonomi global. Namun, dari sisi momentum, kami yakin bahwa perbaikan ekonomi untuk AS, Jepang, dan negara Asia selain Jepang telah mencapai puncak untuk saat ini dan beberapa moderasi diperkirakan terjadi. Sementara itu, momentum pertumbuhan bagi Eropa tampak menjanjikan dalam beberapa kuartal ke depan mengingat keberhasilannya dalam hal vaksin.
-
Pilih Eropa, ketimbang Asia selain Jepang. Di pasar negara maju (Developed Markets/DM), kami telah sedikit berubah menjadi lebih positif untuk saham Eropa. Data terbaru menunjukkan bahwa Eropa telah mencapai tingkat vaksinasi yang lumayan dan membuka kembali ekonominya. Angka kejutan ekonomi dari Eropa kini lebih baik ketimbang gabungan AS/Jepang dan menggarisbawahi momentum pertumbuhan wilayah tersebut. Pasar Eropa juga menjadi penerima manfaat atas penemuan vaksin, dengan titik berat pada sektor “tradisional” seperti keuangan, industri, dan material. Sektor itulah yang siap untuk mengalami pemulihan lebih kuat pasca pandemi.
-
Memilih DM (negara maju) ketimbang EM (negara berkembang). Kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS akan melakukan pengetatan kemungkinan menjadi hambatan bagi pasar negara berkembang (Emerging Markets/EM). Ketergantungan besar pada pendanaan eksternal dan dolar sangat rentan terhadap kenaikan imbal hasil surat berharga pemerintah AS. Selain itu, tidak seperti negara maju, yang berhasil mengendalikan pandemi, pasar negara berkembang dapat mengalami lonjakan kasus baru secara tiba-tiba, yang akan menahan upaya untuk kembali normal.
3. Kendaraan Otonom/Kendaraan Listrik
Dengan kemajuan teknologi dan perubahan lanskap peraturan, kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) siap menyalip kendaraan bahan bakar fosil (Internal Combustion Engine Vehicles/ICEV) sebagai kendaraan masa depan.
Elektrifikasi industri transportasi didukung oleh (a) Kemajuan teknologi, yang menyebabkan penurunan harga; (b) Perubahan lanskap peraturan; dan (c) Pergeseran sentimen konsumen.
Harga EV diharapkan sama dengan ICEV pada akhir dasawarsa ini, dengan penjualan EV menyumbang 58% pada penjualan mobil baru pada 2040 (naik dari 2,7% pada 2020).
Peralihan industri transportasi ke kendaraan listrik dan kendaraan otonom (Autonomous Vehicles/AV) akan menguntungkan pembuat mobil, produsen baterai, penyedia tempat pengisian daya, dan manufaktur chipset.
4. Saham dividen sebagai alternatif dari obligasi
Pada saat ini, orang berlomba-lomba mencari imbal hasil tinggi saat suku bunga rendah. Bank Tiongkok dan Dana Investasi Real Estate (Real Estate Investment Trust, REIT) Singapura terbukti menawarkan dividen menarik, memainkan peran penting dari sisi pendapatan dari Strategi Barbell.
Perusahaan keuangan Tiongkok menunjukkan kinerja harga saham kokoh menjelang akhir 2020, dan REIT Singapura menawarkan salah satu imbal hasil dividen tertinggi di dunia, sebesar 5%.
5. Prospek komoditas yang baik di tengah peningkatan permintaan
Sebagian besar komoditas, seperti, logam, energi, dan pertanian, mengalami masa sulit pada 2020 karena pandemi Covid-19, yang mengakibatkan penurunan aktivitas dan perekonomian.
Namun kenaikan harga komoditas yang tinggi terjadi sejak akhir 2020, dan dapat berlanjut hingga 2021.
Faktor pendorongnya adalah:
1) Pemulihan global, yang sedang berlangsung, mendorong permintaan komoditas naik tajam untuk kembali pada kondisi sebelum Covid-19, didorong oleh pemulihan awal di Tiongkok dan pengeluaran infrastruktur besar di AS;
2) Kebijakan moneter ekspansif dan stimulus fiskal oleh pemerintah di seluruh dunia (terutama AS) mendorong ekspektasi inflasi dan melemahkan dolar;
3) Tantangan dalam hal pasokan, yang tak kunjung reda, untuk komoditas tertentu akibat pembatasan terkait Covid-19 secara sporadis, masalah rantai pasokan, dan cuaca ekstrem di wilayah tertentu.
Walau kami memandang akan ada moderasi harga komoditas pada paruh kedua 2021 setelah kenaikan baru-baru ini, harga rata-rata komoditas pada 2021 akan lebih tinggi secara berarti daripada 2020. Itu jelas menguntungkan produsen komoditas hulu. Tetapi, untuk sektor konsumen hilir, prospek marjin mungkin tidak seburuk yang diharapkan, karena permintaan lebih tinggi untuk produk akhir berarti bahwa sebagian dari biaya ini akan dialihkan ke pelanggan.
Komentari tentang post ini