JAKARTA–PT Link Net Tbk (LINK) merugi Rp532,98 (Rp194 per saham) pada 2023.
Jika dibandingkan tahun 2022, Perseroan masih mengantongi laba bersih Rp240,72 miliar.
Kerugian tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan per Desember 2023, dikutip Kamis (15/2/2024), disebabkan antara lain oleh pendapatan bersih LINK yang turun 10,18% menjadi Rp3,92 triliun, dari Rp4,37 triliun pada 2022.
Penurunan terbesar pendapatan LINK pada 2023 berasal dari pelanggan residensial internet broadband dan TV kabel yang merosot sebesar 13,3% menjadi Rp2,91 triliun, dari Rp3,36 triliun tahun 2022 .
Selain dipicu oleh anjloknya pendapatan, kerugian LINK juga diakibatkan oleh naiknya beban penyusutan sebesar 13,75% jadi Rp1,62 triliun, dari Rp1,42 triliun pada 2022.
Sementara beban umum dan administrasi LINK naik 55,19%, dari Rp270,81 miliar jadi Rp420,28 miliar tahun 2023.
Adapun beban keuangan LINK meningkat 79,27% jadi Rp514,38 miliar, dari Rp286,92 miliar pada tahun 2022.
Peningkatan beban operasional dan beban keuangan di atas menyebabkan emiten di bidang jaringan broadband beraset Rp12,63 triliun per Desember 2023 itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp586,24 miliar pada 2023.
Komentari tentang post ini