Dengan harga pelaksanaan senilai Rp100 per saham, maka melalui aksi korporasi ini ASHA berhasil meraup dana masyarakat sebesar Rp125 miliar.
Saat proses IPO ini, manajemen perseroan menunjuk dua penjamin pelaksana emisi Efek, yakni PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia.
Rencananya, seluruh dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian persediaan ikan yang sebesar Rp75 miliar, sedangkan sebesar Rp28 miliar akan digunakan untuk pembelian 99,97 persen saham PT Jembatan Lintas Global yang bergerak di bidang perikanan.
Menurut Direktur Utama ASHA, William Sutioso, akuisisi Jembatan Lintas Global ini merupakan langkah strategis perseroan dalam pengembangan pengolahan ikan.
Perusahaan yang akan diakuisisi ini dinilai memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari pantai utara dan pantai selatan, serta akses langsung ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“PT Jembatan Lintas Global telah membuka pasar ekspor untuk pengolahan ikan ke Australia dan dalam proses pasar benua Amerika. Selanjutnya, perusahaan ini akan PT dikembangkan untuk pengelolaan Ikan dan impor untuk pasar lokal atau pun re-ekspor. Pada Desember 2021, perseroan melalui afiliasinya memperoleh izin impor 1.000 ton ikan,” papar William.
Komentari tentang post ini