JAKARTA – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap DPR yang berada di posisi paling rendah tentu bukan khabar yang mengejutkan.
Seperti sudah menjadi takdir DPR, peringkat kepercayaan publiknya selalu rendah dibandingkan dengan lembaga-lembaga negara yang lain.
“Rating rendah DPR itu tentu tak bicara tentang DPR pada satu periode saja. Jadi kepercayaan publik DPR yang rendah pada survey terakhir tidak spesifik merujuk pada DPR periode 2024-2029 saat ini. Nilai ini tentang DPR sebagai lembaga dari satu periode ke periode lainnya secara khusus sejak era reformasi,” jelasnya.
Sejak era reformasi tegas Lucius, posisi DPR menjadi sangat powerfull.
Kewenangan besar pada DPR seharusnya menjadikannya sebagai epicentrum perubahan.
Namun faktanya, kekuasaan atau kewenangan besar yang dimiliki berbanding terbalik dengan kinerja dan citra lembaga yang nampak buruk.
Dia menjelakan potret buruknya kinerja dan citra lembaga yang ditunjukkan DPR dari periode ke periode itu membuat kepercayaan publik terhadap DPR cenderung stagnan atau konsisten di posisi yang rendah.