JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mencetak wirausaha industri baru dari lingkungan pondok pesantren (Ponpes) melalui program Santripreneur. Lulusan ini diharapkan dapat turut menumbuhkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang ujungnya akan mendorong roda perekonomian nasional.
“Sejak tahun 2013 hingga saat ini, kami telah melakukan pembinaan kepada 46 Ponpes yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Timur, dan Banten dengan jumlah peserta yang dibina sebanyak 8.128 santri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menegah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (21/1).
Gati menjelaskan, Kemenperin fokus untuk terus menelurkan wirausaha industri baru khususnya sektor IKM. Hal ini guna merebut peluang dari bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia hingga tahun 2030.
“Upaya ini sejalan juga dengan implementasi dari roadmap Making Indonesia 4.0,” tegasnya.
Dirjen IKMA menyebutkan, sepanjang tahun 2019, program Santripreneur telah menjangkau 21 Ponpes dan membina sebanyak 4.700 santri. Ke-21 Ponpes tersebut meliputi enam di wilayah Jawa Timur, tiga di Jawa Tengah, delapan di Jawa Barat, dan empat di Banten.