JAKARTA-Gejolak yang mewarnai pilkada di beberapa daerah yang mengancam keutuhan dan persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa harus dikembalikan kepada akar pendirian negara ini yakni Sumpah Pemuda. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali pemerintah dan masyarakat seluruh Indonesia menghidupkan kembali Sumpah Pemuda yang menyepakati Indonesia sebagai tanah air yang satu, bangsa yang satu dan bahasa yang satu.
Ketua Bidang Pemuda dan Mahasiswa Majelis Dewan Adat Dayak Nasional (MADN), Alexander Bumbun menengarai berbagai macam gejolak yang mengancam keutuhan dan persatuan Indonesia itu terjadi karena bahasa budaya yang digunakan tidaklah sama. “Dikesampingkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan virus yang memicu perang antar budaya di Indonesia,” ujar Bumbun kepada media di Jakarta, Kamis (27/10).
Pernyataan itu diungkapkannya terkait keprihatinan yang muncul akibat berbagai ancaman perpecahan muncul karena berbagai kepentingan kelompok menjadi prioritas dibanding kepentingan negara, bangsa dan tanah air.
Komentari tentang post ini