JAKARTA – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengaku sangat memahami tugas berat yang diemban lembaga Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutuskan sidang sengketa hasil pemilu yang mulai digelar di lembaga penjaga konstitusi itu.
Sebab, pasti ada yang selalu akan datang untuk meminta permohonan ditolak atau dikabulkan.
“Saya sangat memahami tugas berat yang diemban lembaga konstitusi itu,” ujar Mahfud.
Menurutnya, pasti ada yang selalu akan datang untuk meminta permohonan ditolak atau dikabulkan.
Hal itu tentu bukan hanya dari orang yang terlibat dalam sengketa pemilu, tetapi juga dari bisikan dalam nurani para hakim, yang menimbulkan perang batin.
“Kami sadari tentu berat bagi MK menyelesaikan perang batin ini dengan baik, tapi kami berharap MK mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi dan hukum di Indonesia,” tutur Mahfud.
Hal itu, lanjutnya, untuk menghilangkan rasa apatis dan persepsi bahwa bahwa pemilu hanya akan dimenangkan oleh orang yang memiliki kekuasaan dan uang yang berlimpah.
Jika berbagai kecurangan dalam Pemilu 2024 ini dibiarkan terjadi, Mahfud menilai hal itu menunjukkan keberadaan demokrasi Indonesia menjadi mundur.
“Kami berharap majelis hakim dapat bekerja dengan independen, penuh martabat, dan penghormatan,” kata Mahfud.
Dia menambahkan, bagi Ganjar-Mahfud yang terpenting bukan siapa menang dan siapa yang kalah, tetapi masalah ini adalah beyond the election.
“Gugatan ini merupakan edukasi bagi bangsa Indonesia untuk menyelamatkan masa depan dengan peradaban yang lebih maju melalui hukum dengan elemen dasar sukma yaitu keadilan substantif, moral, dan etika,” ujar Mahfud.
Komentari tentang post ini