PEKANBARU–Menko Polhukam sekaligus Calon Wakil Presisden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD, menyayangkan ada netizen yang memelintir pernyataannya di media sosial (Medsos).
Mahfud menjelaskan, pernyataannya mengenai ibu melahirkan anak berakhlak buruk telah dipelintir, seolah-olah ia menyalahkan sosok ibu.
Cawapres yang berpasangan dengan Capres Ganjar Pranowo mengungkapkan, bahwa pelintiran netizen itu dikutip dari pertanyaan salah seorang hadirin pada acara “Tabrak Prof” di Bandar Lampung, pada Kamis (25/1/2024).
Mahfud menyatakan, yang berdosa adalah kita (pemerintah) jika membiarkan ibu-ibu tidak memperoleh penghidupan yang layak, sehingga tidak dapat mendidik anak secara baik. Jadi, bukan ibunya yang berdosa.
“Itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan. Pak gimana, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang, ya berdosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa,” tegas Mahfud sebelum acara pertemuan tokoh adat Melayu dan agama di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Senin (29/1/2024).
Oleh sebab itu, menurut Mahfud, ibu-ibu perlu diberikan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang layak dengan upah memadai, supaya dapat menumbuh kembangkan generasi yang terdidik.
Khusus untuk perempuan yang bekerja, Mahfud berharap agar mereka diberi upah yang layak, dan tetap diberi ruang untuk merawat atau mengurus anak.
“Jangan sampai kerja pagi pulang sore, upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik karena pekerjaan ibunya yang banyak menyita waktu,” papar Mahfud sambil meminta wartawan untuk melihat video asli kegiatannya di Bandar Lampung.
Mahfud menegaskan, ibu-ibu harus diberi kesejahteraan dalam pekerjaan, karena akan berimbas pada kemampuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anaknya.
Komentari tentang post ini