ADVERTISEMENT
Berita Moneter
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Daftar
  • HOME
  • BURSA
    • Hot News
    • Saham
    • Pasar Modal
  • KEUANGAN
    • Asuransi
    • Bank
    • Bank Syariah
    • Koperasi
    • Kurs
    • Kripto
  • MAKROEKONOMI
    • Energi
    • Perdagangan
    • Investasi
    • Industri
    • Pariwisata
    • Properti
    • i-Tech
    • Travel
  • NASIONAL
    • Politik
    • Hukum
    • Regional
    • Budaya
    • Sosial
    • Opini
  • OTOMOTIF
  • EQUIPMENT
  • LAINNYA
    • Interview
    • Olahraga
    • Profile
    • Celebrity
SUBSCRIBE
  • HOME
  • BURSA
    • Hot News
    • Saham
    • Pasar Modal
  • KEUANGAN
    • Asuransi
    • Bank
    • Bank Syariah
    • Koperasi
    • Kurs
    • Kripto
  • MAKROEKONOMI
    • Energi
    • Perdagangan
    • Investasi
    • Industri
    • Pariwisata
    • Properti
    • i-Tech
    • Travel
  • NASIONAL
    • Politik
    • Hukum
    • Regional
    • Budaya
    • Sosial
    • Opini
  • OTOMOTIF
  • EQUIPMENT
  • LAINNYA
    • Interview
    • Olahraga
    • Profile
    • Celebrity
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Berita Moneter
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BURSA
  • KEUANGAN
  • MAKROEKONOMI
  • NASIONAL
  • OTOMOTIF
  • EQUIPMENT
  • LAINNYA
Home Bursa Hot News

MAMI: Peluang Pasar Obligasi di Siklus Pemangkasan Suku Bunga

Lita Reporter : Lita
20 Sep 2024, 3 : 57 PM
0 0
Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Laras Febriany

Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Laras Febriany

0
SHARES
0
VIEWS

JAKARTA – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) menyampaikan bahwa siklus pemangkasan suku bunga telah dimulai, ditandai dengan langkah The Fed yang memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (“bps”) ke level 4,75% – 5,00% dalam rapat FOMC di bulan September, dan Bank Indonesia (“BI”) yang memangkas suku bunga 25 bps menjadi 6,00%.

Langkah ini dipandang sebagai awal dari siklus pemangkasan suku bunga yang dapat terjadi hingga 2025 atau 2026, sebagai bentuk normalisasi kebijakan setelah sebelumnya suku bunga meningkat drastis untuk menahan laju inflasi global.

Pasar obligasi sudah konsisten mencatat kinerja positif sejak periode Juli – Agustus, dan terlihat masih terus berlanjut.

BacaJuga :

Melesat 2,15%, IHSG Ditutup di Level 6.979,880

Harga Saham 405 Emiten Naik, IHSG Sesi I Melejit 1,7% di Atas ke 6.900

Scroll untuk lanjutkan membaca.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah juga cenderung terus menguat, saat ini di kisaran Rp15.340 (per 18 September 2024), dan arus dana investor asing ke pasar obligasi pun meningkat.

Lantas bagaimana potensi pasar obligasi Indonesia di era pemangkasan suku bunga?

Laras Febriany, Portfolio Manager, Fixed Income MAMI mengatakan, siklus pemangkasan suku bunga secara historis berdampak positif bagi pasar obligasi.

Pada empat siklus pemangkasan suku bunga BI sebelumnya yang terjadi di 2011, 2016, 2019, dan 2020 secara rata-rata indeks BINDO mencatat kinerja positif 18%.

Turunnya suku bunga cenderung berdampak langsung terhadap pasar obligasi karena hubungan yang erat antara suku bunga, imbal hasil obligasi, dan harga obligasi, karena instrumen obligasi diminati ketika suku bunga turun karena investor dapat ‘mengunci’ imbal hasil di level tinggi.

Menurut Laras, pada dasarnya Indonesia memiliki profil ekonomi yang menarik di antara negara berkembang lain, didukung oleh tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi yang stabil, inflasi rendah, tingkat utang negara rendah, kondisi politik stabil, dan tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi.

Hal ini yang menjadikan daya tarik investor asing untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia. Langka bagi suatu negara berkembang memiliki profil yang cukup baik secara menyeluruh, karena biasanya ada saja masalah pada salah satu faktor tersebut.

“Dengan profil yang menarik itu, faktor kunci bagi investor adalah pada stabilitas nilai tukar Rupiah, karena pelemahan nilai tukar akan menggerus potensi imbal hasil bagi investor asing,membuat obligasi Indonesia kurang menarik, dan pada akhirnya dapat membuat arus dana asing berbalik. Dimulainya siklus pemangkasan suku bunga The Fed diperkirakan dapat menjadi iklim yang suportif bagi Rupiah dan bisa menarik arus dana asing masuk ke pasar obligasi Indonesia lebih lanjut,” jelas Laras.

Berbicara mengenai stabilitas nilai tukar Rupiah, menurut Laras, secara historis, periode pemangkasan suku bunga The Fed adalah kondisi yang negatif bagi USD.

Sejak tahun 1990, terdapat delapan siklus pemangkasan suku bunga The Fed, dan secara rata-rata nilai tukar USD melemah 1,1% dalam periode tersebut.

Kondisi pelemahan USD ini harusnya dapat menjadi faktor yang suportif bagi stabilitas Rupiah.

Namun terdapat kondisi menarik, di mana pemangkasan suku bunga The Fed yang dipicu oleh kondisi resesi AS justru mendorong penguatan USD, seperti di tahun 2001, 2007, dan 2020, karena kondisi resesi meningkatkan permintaan USD sebagai aset safe haven.

Jadi potensi terjadinya resesi AS dapat menjadi tantangan bagi stabilitas nilai tukar Rupiah ke depannya, di tengah naiknya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh  The Fed.

Selain itu faktor lain yang dapat mempengaruhi Rupiah ke depannya adalah dinamika kondisi domestik dari inflasi, kinerja neraca perdagangan, dan kebijakan ekonomi  pemerintah baru.

Setali tiga uang dengan The Fed, BI juga mulai memangkas suku bunga di bulan September.

Keputusan ini didasari oleh keyakinan yang menguat terhadap stabilitas Rupiah, inflasi domestik yang terjaga, serta komitmen untuk membantu mendukung pertumubuhan ekonomi.

Ke depannya, konsensus pasar memperkirakan BI akan bergerak lebih konservatif dibanding The Fed, dengan The Fed diperkirakan menurunkan suku bunga di kisaran 200 bps hingga akhir 2025, sementara BI di kisaran 100 bps di periode sama.

Di tengah banyaknya pilihan investasi di pasar modal saat ini, Laras melihat pasar obligasi masih memiliki peluang yang menarik.

Obligasi menawarkan potensi capital gain dan elemen stabilitas bagi portofolio investor.

Kelas aset obligasi secara historis mencatat kinerja baik dalam periode pemangkasan suku bunga, sehingga dapat menjadi opsi bagi investor untuk mendapatkan potensi capital gain memasuki periode pemangkasan suku bunga global.

Di sisi lain, pasar tidak bergerak dalam garis lurus, selalu saja ada dinamikanya, oleh karena itu karakter obligasi yang defensif memberikan elemen stabilitas untuk menjaga keseimbangan portofolio investor.

“Reksa dana obligasi dapat menjadi opsi bagi investor untuk menangkap potensi di pasar obligasi. Dengan reksa dana obligasi investor dapat memiliki eksposur obligasi yang terdiversifikasi di berbagai tenor dan jenis obligasi, serta pengelolaan secara aktif yang dilakukan manajer investasi untuk menyesuaikan strategi portofolio dengan kondisi terkini. Di MAMI pengelolaan reksa dana obligasi dilakukan secara aktif dengan fokus pada manajemen durasi serta pemilihan efek. Kami juga mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali,” pungkas Laras.

Tags: Laras FebrianyMAMIpasar obligasi
ShareTweetSendSharePinShare
Berita Sebelumnya

Bank Indonesia Raih Penghargaan Best Central Bank of the Year 2024 Ketiga Kali

Berita Selanjutnya

Catatkan Kinerja Positif di Semester I 2024, BNI Dipuji DPR

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Menguat Tipis
Hot News

Melesat 2,15%, IHSG Ditutup di Level 6.979,880

14 Mei 2025, 5 : 17 PM
IHSG Anjlok 2,88% di Semester I 2024
Hot News

Harga Saham 405 Emiten Naik, IHSG Sesi I Melejit 1,7% di Atas ke 6.900

14 Mei 2025, 12 : 29 PM
Bantah Laporan FTSE Russell, BREN Klaim Saham Free Float Capai 11,66%
Hot News

Awal Perdagangan, IHSG Kembali ke Atas 6.900, Naik 1,39%

14 Mei 2025, 9 : 42 AM
Awal Perdagangan, IHSG Naik Kembali Tembus Level 7.000
Hot News

IHSG Menguat Tipis 0,07% ke Level 6.832,803

9 Mei 2025, 5 : 55 PM
IHSG Berpotensi Menguat Tipis
Hot News

IHSG Sesi I Naik 0,25% ke Level 6.844,969

9 Mei 2025, 12 : 27 PM
IHSG Anjlok 2,88% di Semester I 2024
Hot News

Awal Perdagangan, IHSG Naik 0,7% ke Level 6.874,182

9 Mei 2025, 9 : 45 AM
Berita Selanjutnya
Catatkan Kinerja Positif di Semester I 2024, BNI Dipuji DPR

Catatkan Kinerja Positif di Semester I 2024, BNI Dipuji DPR

IHSG Anjlok 2,88% di Semester I 2024

IHSG Jatuh Bebas 2,05% di 7.743,004 Saat Mayoritas Bursa Asia Menguat

Pilot Susi Air Bebas, IPW Apresiasi Polri

Pilot Susi Air Bebas, IPW Apresiasi Polri

Berita Populer

  • 65% Anak Kelas 1 SMP Pernah Nonton Video Porno

    65% Anak Kelas 1 SMP Pernah Nonton Video Porno

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dividen Final Disetujui Rp60/Saham, RALS Siapkan Dana untuk Investor Publik Rp98,77 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Munas LP3KN 2025: Merawat Persaudaraan untuk Gereja dan Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPI Danantara Sudah Ambil alih BUMN, Bubarkan Kementeriannya Erick Thohir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ilusi Netralitas Media dan Kasus GRIB Jaya: Siapa yang Mengendalikan Narasi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Oini

Buy Back Saham, Arwana Citramulia Siapkan Rp150 Miliar

Mulai Hari Ini, Multi Spunindo Jaya Buyback Saham Senilai Rp54,36 Miliar

14 Mei 2025, 6 : 34 PM
Jatuh Tempo 3 Pekan Lagi, BFIN Klaim Siap Bayar Pokok dan Bunga Obligasi

BFI Finance Bagi Dividen Final Rp32 per Saham, Catat Tanggalnya

14 Mei 2025, 6 : 26 PM
Apresiasi Kebangkitan UMKM, Menteri Karding Dukung GMA Bidik Pekerja Migran di Luar Negeri 

Apresiasi Kebangkitan UMKM, Menteri Karding Dukung GMA Bidik Pekerja Migran di Luar Negeri 

14 Mei 2025, 6 : 23 PM
AALI Siap Bagikan Sisa Dividen ke Investor Publik Senilai Rp 64,51 Miliar

Intanwijaya Siap Bagi Dividen Tunai Rp35 per Saham pada 17 Juli 2025

14 Mei 2025, 5 : 59 PM
PP Properti Gandeng Voltron Dirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Berbalik dari Rugi, PP Properti Cetak Laba Rp141,82 Miliar di Kuartal I 2025

14 Mei 2025, 2 : 03 PM
Suar News
Facebook Twitter Instagram TikTok Telegram
Berita Moneter

BERITAMONETER.COM menjadi portal berita yang paling terdepan hadir diruang kerja anda dengan menyuguhkan berita akurat yang sangat diperlukan bagi para pengambil kebijakan.
© 2024 - ALL RIGHTS RESERVED.

REDAKSI KAMI

Ruko Vinewood Residence 2, Jl. Moch. Kahfi II, RT.9/RW.5, Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12640

TENTANG KAMI

  • About
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • IKLAN Advertorial
  • REDAKSI
  • indeks
  • Feed

© 2024 Berita Moneter - Berita Tentang Moneter Terlengkap Dan Terkini BeritaMoneter.Com.

Selamat Datang kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
OR

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
OR

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua bidang wajib diisi. Log In

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BURSA
    • Hot News
    • Saham
    • Pasar Modal
  • KEUANGAN
    • Asuransi
    • Bank
    • Bank Syariah
    • Koperasi
    • Kurs
    • Kripto
  • MAKROEKONOMI
    • Energi
    • Perdagangan
    • Investasi
    • Industri
    • Pariwisata
    • Properti
    • i-Tech
    • Travel
  • NASIONAL
    • Politik
    • Hukum
    • Regional
    • Budaya
    • Sosial
    • Opini
  • OTOMOTIF
  • EQUIPMENT
  • LAINNYA
    • Interview
    • Olahraga
    • Profile
    • Celebrity

© 2024 Berita Moneter - Berita Tentang Moneter Terlengkap Dan Terkini BeritaMoneter.Com.