Juga tidak terdengar mitra PLN pemilik pembangkit atau bandar batubara bangkrut, meskipun kondisi keuangan PLN saat ini tengah memburuk dan sekarat.
Manajemen BUMN mulai pejabat tertinggi di BUMN sampai dengan komisaris dan direktur anak anak perusahaan adalah drop-dropan dari pengusaha melalui tangan tangan para pejabat negara atau pejabat negara yang sekaligus merangkap pengusaha.
Mereka menempatkan pejabat BUMN untuk mengamankan kantong kantong pengusaha yang membina mereka atau pejabat negara yang menempatkan mereka.
Coba lihat BUMN karya, meskipun proyeknya, begitu banyak belanjanya seiring dengan digenjotnya infrastruktur dalam lima tahun terakhir, hasilnya BUMN karya merugi.
Tidak hanya itu, BUMN karya menanggung utang yang besar. Nasib yang sama dialami oleh seluruh BUMN yang lain. Sementara banyak kontraktor mitra yang untung. Demikian juga pejabat negara di bidang ekonomi sekarang kasat mata makin banyak yang kaya raya.
Demikianlah pengibaratan BUMN sekarang. Dari luar BUMN dipoles dengan berbagai hiasan. BUMN tampak mentereng. Logo baru warna warni, slogan-slogan baru.
Komentari tentang post ini