JAKARTA-Nilai nominal saham PT Sekar Laut Tbk (SKLT) dipecah dengan rasio satu banding sepuluh.
Itu berarti setiap satu lama dengan nominal Rp100 per saham akan ditukarkan dengan sepuluh saham baru dengan nilai Rp10 per saham.
John Canfi Gozal, Direktur SKLT mengemukakan dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (2/10), dengan stock split 1:10, maka diperkirakan nilai per lembar saham akan mengikuti menjadi 1/10 dari harga sebelumnya.
“Dengan harga yang lebih terjangkau, maka diharapkan dapat menarik minat investor dan masyarakat untuk memilih saham perseroan sebagai tujuan investasi, sekaligus meningkatkan likuiditas saham perseroan di bursa,” katanya.
John mengemukakan, saat ini, harga saham SKLT berkisar Rp2.000-Rp3.000 per saham.
Setelah dilakukan stock split, maka diperkirakan harga saham SKLT akan bergerak di kisaran Rp2,00-Rp3,00 per unit.
“Rencana stock split ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 09 November 2023. Jika disetujui, makan pengumuman stock split akan dilakukan pada 16 November 2023,” katanya.
Menurut John, tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 21 November 2023.
Perdagangan saham dengan nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 22 November 2023. Lalu, perdagangan saham di Pasar Tunai dimulai pada 24 November 2023.
John menambahkan, stock split ini, dilatari oleh lonjakan harga saham SKLT dari Rp500 per lembar menjadi Rp2.500 per unit.
“Lonjakan harga saham SKLT, dipicu oleh performa dan kinerja perseroan terus menunjukkan perbaikan secara berkelanjutan. Karena itu, supaya harga saham perseroan lebih terjangkau oleh masyarakat luas, perseroan memandang perlu mengambil tindakan berupa aksi korporasi stock split,” kata John. (ANES)
Komentari tentang post ini