Di sisi lain, Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, Rizal Ramadhani, mengapresiasi AFTECH yang melalui Mandiri BFN Fest 2025 menempatkan isu transformasi digital dan perlindungan konsumen sebagai salah satu agenda utama, terutama di tengah meningkatnya kejahatan digital.
Ia menyebutkan bahwa hingga November 2025, Anti-Scam Center telah menerima lebih dari 370 ribu laporan dengan potensi kerugian Rp8,2 triliun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa keamanan dan integritas ekosistem digital harus menjadi prioritas bersama.
Rizal menegaskan bahwa percepatan inovasi digital harus selalu diimbangi dengan penguatan kepercayaan publik melalui perlindungan konsumen yang memadai, sekaligus memastikan transformasi digital benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Dan terakhir, yang sangat penting adalah sinergi dan kolaborasi, baik antar otoritas, kementerian/lembaga, maupun antara sektor publik dan privat. Jadi kita bersama-sama melakukan sinergi sehingga kita bisa melakukan menangkal efek yang tidak baik untuk perlindungan konsumen,” tutup Rizal.
Digelar selama dua hari pada 10–11 Desember 2025, Mandiri BFN Fest 2025 mempertemukan seluruh pemangku kepentingan untuk membahas arah masa depan fintech, mulai dari inovasi sistem pembayaran hingga penguatan perlindungan konsumen.













